Klub Teater Fatwa berdiri tanggal 15 Februari 2008. Bias dibilang masih seumur jagung alias belum banyak sepak terjang. Namun teater Fatwa dapat dijadikan sebagai wadah bagi para siswa untuk mengasah kemampuan diri menjadi siswa yang kreatif, inovatif, dan percaya diri.
Para anggota klub bukan saja dapat mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya di kelas, tetapi juga mendapat banyak ilmu dan pengalaman tenatng dunia peran. Tidak semudah yang mereka bayangkan, namun mengasyikkan untuk dipelajari dan terus menggali kompetensi diri.
Apa yang hanya dapat mereka lihat di layar kaca, dalam Teater Fatwa dapat mereka pelajari bersama. Mulai dari tat arias, tata kostum, tata panggung, property, piƱata music, sutradara, produser, sampai mempelajari bagaimana mendalami suatu peran tokoh dalam naskah. Dengan kata lain, Klub Teater Fatwa adalah gambaran kecil dunia Entertaint di MTsN Sumberagung, atau kita sebut dengan “Bengkel Sastra”-nya MTsN Sumberagung.
Melalui Buletin Fatwa, siswa dapat menguraikan pengalaman mereka dalam bentuk tulisan dan mengasah bakat menulis mereka. Buletin Fatwa terbit secara berkala, disesuaikan dengan event pementasan klub Teater Fatwa. Dengan menggilir tim redaksi Buletin Fatwa pada seluruh anggota, diharapkan siswa akan memperoleh ilmu dan pengalaman yang merata.
Di bawah bimbingan Ibu Yulian Istiqomah, S.Pd. dan Ibu Lutfiatul Khasanah, S.Pd. Klub Teater Fatwa dan Buletin Fatwa dapat berkembang secara beriringan sebagai perintis organisasi yang bergelut dalam dunia peran dan sastra di MTs, yang bila diamati, hal sepeti ini jarang dimiliki oleh SMP/MTs lain di Kabupaten Bantul.
Suatu kewajiban berat bagi Klub Teater Fatwa sebgai perintis keberadaan Klub Teater di MTs/SMP, untuk menampilkan pementasan yang baik, demi memperoleh respon positif masyarakat dan demi eksistensi Klub Teater itu sendiri.
Untuk pementasan perdana, Klub Teater Fatwa yang beranggotakan 45 orang ini, mengadakan berbagai macam latihan dasar sebagai langkah awalnya. Latihan dasar tersebut meliputi olah tubuh, olah vocal, dan olah sukma. Latihan tersebut berlangsung selama 3 kali pertemuan.
Setelah diperoleh 10 pemain untuk naskah “Atas Nama Ibu”, para siswa yang tidak lolos casting bergabung dalam tim produksi dan saling member dukungan satu dengan yang lain, sebagai satu tim. Seperti yang selalu ditekankan oleh Bu Yulian dan Bu Lutfi. Disiplin, bertanggungjawab dalam tugas, dan bekerja sama dengan sesame anggota. Oke kan prinsip-prinsip dalam klub Teater Fatwa?!.....(Redaksi)